Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang mempertimbangkan untuk memberikan insentif ekonomi kepada Iran sebagai imbalan atas penghentian peningkatan uranium dalam beberapa hari terakhir. Proposal sementara tersebut juga akan memungkinkan Iran menerima bantuan dari negara-negara regional untuk membangun program nuklir sipil, dengan nilai hingga US$30 miliar. Ini merupakan salah satu dari banyak ide yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah AS. Jika terjadi, kesepakatan potensial ini akan menjadi pembalikan besar dalam kebijakan Presiden Trump terhadap Iran, yang sebelumnya menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir pemerintahan Obama dengan alasan sanksi dan pencairan aset Iran telah memberikan dana untuk kegiatan negatif. Meskipun demikian, belum pasti apakah proposal keuangan atau negosiasi lain antara AS dan Iran akan berlanjut. Trump sebelumnya menolak klaim mengenai proposal ini sebagai HOAX yang dikeluarkan berita palsu. Pada Jumat, Trump juga bersikeras bahwa Iran masih ingin bertemu dengannya untuk membahas kemungkinan pencabutan sanksi, meskipun sebelumnya Trump mengancam akan membatalkan keringanan sanksi setelah pernyataan kontroversial Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Sebuah pertemuan dengan para menteri luar negeri Republik Demokratik Kongo dan Republik Rwanda di Gedung Putih juga turut membahas kemungkinan pertemuan dengan Iran. Ini menandai detik-detik penting dalam hubungan AS-Iran yang rumit.
Trump Berbicara Tentang Pemberian Dana Untuk Uranium Iran
