Perwakilan Jorge Martin melakukan kunjungan ke Assen pekan lalu dengan harapan agar negosiasi antara Aprilia dan pembalap Spanyol tersebut dapat mencapai titik terang sebelum Jorge kembali ke lintasan di MotoGP Republik Ceko pada akhir pekan 20 Juli. Hal ini untuk memberikan fokus penuh bagi Jorge dalam balapan nanti tanpa harus terbebani dengan masalah di luar lintasan. Sayangnya, negosiasi antara pabrikan Noale dan Jorge Martin mengalami kebuntuan, di mana pernyataan Valera di Assen memicu reaksi besar. CEO kejuaraan, Carmelo Ezpeleta, bahkan secara langsung menyampaikan bahwa jika tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak, maka Jorge Martin tidak akan bergabung pada tahun 2026 meskipun ada kontrak yang sudah ditandatangani dengan pabrikan lain.
Respons dari manajer tim Italia, Massimo Rivola, juga tidak menambah kejelasan dalam situasi tersebut. Mereka tetap berpegang pada keyakinan bahwa kontrak Jorge Martin berlaku hingga akhir 2026, dan jika ada tawaran dari tim lain, maka opsi mereka adalah mencapai kesepakatan finansial atau membawa masalah ini ke pengadilan. Upaya untuk menyelesaikan perselisihan melalui pengadilan di Milan tidak dianggap sebagai opsi terbaik oleh kedua belah pihak, sehingga Valera berusaha mengusulkan penerapan pengadilan model ‘CRB’ yang biasa digunakan dalam F1.
CRB, atau Dewan Pengakuan Kontrak, adalah badan arbitrase olahraga independen yang didirikan oleh FIA dan F1 pada tahun 1991. Badan ini biasanya menyelesaikan perselisihan kontrak dalam beberapa hari atau pekan, dengan keputusan yang bersifat mengikat dan final untuk semua pihak. Perlunya proses pengadilan yang cepat dan kerahasiaan kontrak menjadi alasan utama mengapa Valera mengusulkan penggunaan CRB dalam kasus perselisihan antara Aprilia dan Jorge Martin. Semoga penyelesaian konflik ini dapat dicapai dengan segera tanpa harus melibatkan pengadilan yang panjang dan melelahkan.