Jokowi Berencana Menawarkan Proyek IKN Saat Bertolak ke Jepang

by -143 Views
Jokowi Berencana Menawarkan Proyek IKN Saat Bertolak ke Jepang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi akan menawarkan kesempatan untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

“Ya, dalam pertemuan bilateral dengan negara lain, IKN pasti akan dibicarakan, dan saya akan mendorong agar ada salah satu proyek atau dua proyek untuk investor Jepang maupun pemerintah Jepang bisa bekerja sama,” kata Jokowi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Sabtu (16/12/2023).

Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke Jepang hingga 19 Desember mendatang. Beberapa agenda yang akan dihadiri olehnya adalah Pertemuan Bilateral, KTT Asean-Jepang, dan KTT Asean Zero Emission Community.

Selain itu, Jokowi dan PM Kishida juga akan merayakan KTT perayaan 50 tahun Asean-Jepang.

Selama kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada 17 November 2023, Jokowi mengungkapkan bahwa belum ada realisasi investasi asing di IKN.

“Sampai saat ini belum ada, tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya investor luar akan segera masuk,” kata Jokowi di Amerika Serikat, Jumat (17/11/2023).

“Kita lihat saja nanti, pasti akan masuk,” tambahnya.

Namun, investor dalam negeri yang semakin ramai diharapkan dapat mendorong penanaman modal dari luar negeri di IKN. Adapun sektor prioritas yang akan diberikan kepada investor asing mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga teknologi.

Jokowi juga mengatakan bahwa dalam sejumlah pertemuan, ia juga akan mengangkat isu mengenai pengungsi Rohingya.

“Saya kira sangat relevan untuk dibicarakan karena ini juga bukan hanya masalah dunia, bukan hanya masalah ASEAN, tetapi juga masalah negara-negara yang didatangi,” tambahnya.

Menurut Jokowi, masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain seperti Malaysia.

“Malaysia memiliki problem yang sama dengan jumlah yang lebih banyak, kita juga memiliki problem yang sama dengan jumlah yang sekarang juga cukup lumayan banyak,” katanya.