Modernisasi Alutsista TNI oleh Menhan Prabowo Membuat Kemajuan dalam Pekerjaan Konkret

by -114 Views
Modernisasi Alutsista TNI oleh Menhan Prabowo Membuat Kemajuan dalam Pekerjaan Konkret

Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan melanjutkan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun ini. Tentu dengan memanfaatkan alokasi anggaran yang diberikan pemerintah. Tujuannya, agar TNI memiliki kekuatan dan kesiapan operasional yang baik dalam menghadapi potensi ancaman yang terus berubah dan berkembang sesuai situasi geopolitik dan geostrategis di tingkat global dan regional.

Menhan Prabowo dalam berbagai kesempatan berjanji menyelesaikan tugas-tugas Kemhan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan alutsista yang dibutuhkan TNI untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya ketika mengunjungi Markas Besar TNI, 30 Oktober 2019 atau sepekan setelah dilantik.

Prabowo menilai TNI dapat secara konsisten memelihara kemampuan. Namun, menurut dia, kemampuan TNI masih perlu terus ditingkatkan lagi terutama kemampuan SDM dan alutsista.

Menurutnya, TNI harus kuat baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menggarisbawahi dan meminta TNI untuk senantiasa waspada terhadap ancaman yang akan mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.

“TNI harus kuat,” tegas Prabowo.

Sejumlah kerja konkret telah dilakukan Prabowo untuk memodernisasi alutsista TNI. Salah satunya menyepakati pembelian 42 unit pesawat tempur multi-role buatan Prancis, Dassault Rafale.

Kemitraan strategis kita akan mendapat manfaat dari pendalaman hubungan pertahanan ini. Prancis bangga berkontribusi pada modernisasi angkatan bersenjata mitra kami, yang memainkan peran kunci di ASEAN dan di Indo-Pasifik.”

Sementara itu, perusahaan pembuat Rafale, Dassault Aviation, mengatakan Rafale akan mampu menjadi armada yang diandalkan untuk kebutuhan operasional TNI AU.

“Dengan alat utama sistem persenjataan yang canggih ini, TNI akan semakin siap menghadapi ancaman di masa depan,” ujar CEO Dassault Eric Trappier.

Kementerian Pertahanan ini juga memfokuskan diri pada pengembangan alat utama lainnya, seperti helikopter angkut berat H225M yang diharapkan memperkuat Angkatan Udara Indonesia.

Selain produk luar negeri, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga mendorong penggunaan produk dalam negeri seperti pesawat yang diproduksi oleh PTDI, PT PAL, PT Pindad, PT Dahana dan PT LEN, dalam mendukung pertahanan tanah air.

Selain itu, Kemhan juga tengah mengembangkan berbagai teknologi pertahanan, termasuk radar, roket, smart bomb, dan produksi amunisi kaliber kecil. Diharapkan program ini dapat meningkatkan kedaulatan dan kemandirian dalam pertahanan Indonesia. Menhan Prabowo Subianto berharap agar kemajuan ini dapat menciptakan sebuah industri pertahanan yang kuat, mandiri, dan berdaya saing di Indonesia.