PBB Mengeluarkan Peringatan Kepada Israel Mengenai Eskalasi Konflik di Gaza

by -307 Views

Peperangan antara kelompok pejuang Palestina, Hamas, dengan Israel terus berlanjut di wilayah Gaza. Israel melancarkan serangan balasan yang intensif sebagai respons terhadap serangan dari Hamas. Berikut adalah perkembangan terbaru konflik tersebut yang dilansir oleh Al Jazeera dan beberapa sumber lainnya.

1. Tolak Gencatan Senjata, Netanyahu Blak-blakan Tujuan Israel
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa gencatan senjata dalam perang melawan Hamas tidak akan terjadi. Israel menolak resolusi Majelis Umum PBB yang bertujuan memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Netanyahu mengatakan bahwa gencatan senjata berarti menyerah kepada Hamas dan bahwa Israel akan terus berjuang hingga pertempuran ini dimenangkan. AS juga tidak mendukung gencatan senjata saat ini.

2. Kabinet Israel Terbelah
Politik Israel semakin memanas. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendapat kecaman karena menyalahkan pasukannya atas serangan Hamas tanpa memberi tahu dirinya. Hal ini mencerminkan keretakan yang semakin besar dalam institusi politik dan militer Israel. Kepemimpinan Netanyahu dipertanyakan dan kemampuannya untuk memimpin negara dalam perang tanpa mempertimbangkan kepentingan pribadi di atas keamanan nasional.

3. Bukti-Bukti Kejahatan Perang oleh Israel & Hamas
PBB melaporkan adanya kejahatan perang yang dilakukan oleh Hamas dan Israel. Hamas dituduh menembak mati ratusan warga sipil yang tidak bersenjata dan menyandera warga sipil, yang merupakan kejahatan perang. Kejahatan perang juga dilakukan oleh Israel dalam bentuk hukuman kolektif melalui pengepungan terhadap Gaza. Organisasi internasional seperti Komite Palang Merah Internasional, Amnesty International, dan Human Rights Watch juga mendokumentasikan serangan Israel yang melanggar hukum dan kejahatan perang yang terjadi di Israel dan Palestina.

4. Rusia-AS Panas soal Sweeping Pesawat Israel
AS mengecam Presiden Rusia, Vladimir Putin, karena menyalahkan Ukraina dan negara Barat atas kerusuhan anti-Israel di Dagestan. Menurut AS, Tuduhan Putin terhadap Barat hanya retorika dan merupakan kebencian, kefanatikan, dan intimidasi semata. AS juga menyebut tuduhan Rusia tentang keterlibatan Ukraina sebagai tidak masuk akal.

5. Israel Mau Pindahkan Warga Gaza ke Sini
Pemerintah Israel sedang merumuskan proposal masa perang untuk memindahkan 2,3 juta penduduk Gaza ke semenanjung Sinai di Mesir. Proposal ini ditujukan untuk menciptakan perubahan signifikan dalam realitas sipil di Gaza terkait kejahatan Hamas yang berujung pada perang. Proposal tersebut mencakup pemindahan penduduk Gaza ke kota-kota tenda di Sinai utara dan pembangunan kota-kota permanen serta koridor kemanusiaan yang belum ditentukan. Selain itu, zona keamanan juga akan dibentuk di wilayah Israel untuk mencegah masuknya pengungsi Palestina ke Israel.

6. Jepang ‘Hukum’ Individu-Perusahaan yang Terkait dengan Hamas
Jepang memberlakukan sanksi terhadap sembilan orang dan sebuah perusahaan yang terkait dengan Hamas. Sanksi tersebut berupa pembekuan aset individu dan perusahaan yang membantu mendanai Hamas. Tindakan ini sejalan dengan sanksi yang diberlakukan oleh AS. Jepang mengutuk keras tindakan Hamas dan Israel serta mendesak semua pihak terkait untuk menahan diri agar tidak menimbulkan kerugian dan korban lebih banyak.

7. Lebanon Siaga Perang
Lebanon mengalami kekhawatiran akan munculnya perang regional akibat pertempuran antara Hizbullah dan Israel. Konflik ini terjadi bersamaan dengan perang Israel-Hamas di Gaza. Kedua belah pihak telah melakukan serangan lebih lanjut ke wilayah masing-masing, menyebabkan kerugian militer dan sipil. Meskipun desa-desa di Lebanon yang menjadi lokasi pertempuran hampir kosong, peningkatan kekerasan tersebut tetap mengkhawatirkan. Hizbullah dan Israel saling mengevakuasi desa-desa agar jumlah korban jiwa minimal, namun situasinya masih mengkhawat