Mengapa Jet Tempur China-Kapal Perang Kanada Mendekati RI dengan Penuh Kekhawatiran?

by -136 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan antara China dan Kanada semakin memanas. Hal ini setelah Beijing menuduh Ottawa melakukan tindakan “jahat dan provokatif” di Laut China Selatan (LCS).

Komentar dari China muncul setelah Angkatan Laut Kanada mengatakan jet tempur Beijing membahayakan sebuah helikopter dalam dua peristiwa pencegatan jarak dekat di perairan internasional tersebut. LCS sendiri berada dekat dengan Indonesia, khususnya di wilayah Natuna Utara.

Menteri Pertahanan Kanada, Bill Blair, mengatakan insiden ini terjadi pada Jumat malam. Ia menyebut tindakan jet China sangat tidak aman dan mengancam keselamatan semua personel yang terlibat.

Pihak China mengakui insiden ini, tetapi menuduh Kanada melanggar hukum China dan internasional, serta membahayakan kedaulatan dan keamanan China. China menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan jahat dan provokatif dengan motif tersembunyi.

β€œFregat HMCS Ottawa Kanada terbang dengan tujuan yang tidak diketahui menuju wilayah udara China di sekitar Kepulauan Xisha,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Zhang Xiaogang. Kepulauan tersebut disengketakan oleh China, Vietnam, dan Taiwan dan juga dikenal sebagai Kepulauan Paracel.

Zhang menambahkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengorganisir angkatan laut dan udara untuk mengidentifikasi dan memverifikasi sesuai dengan hukum, serta memberikan banyak peringatan. Namun, helikopter Kanada tidak hanya menolak untuk merespons, tetapi juga mengambil tindakan provokatif seperti terbang di ketinggian yang sangat rendah.

China mendesak Kanada untuk tidak mengabaikan fakta, dan mengimbau agar tindakan angkatan laut dan udara Kanada di depan garis depan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di laut dan udara dibatasi secara tegas.

Laporan CNN International juga mengungkapkan bahwa pesawat perang China menembakkan bunyi keras di depan sebuah helikopter militer Kanada pada tanggal 29 Oktober lalu. Para perwira militer Kanada menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan yang ceroboh dan berpotensi menyebabkan pesawat jatuh.

Perwira udara di kapal fregat Angkatan Laut Kerajaan Kanada, Mayor Rob Millen, mengatakan bahwa ini adalah pertemuan “tidak aman” kedua yang dialami helikopter Kanada dengan pesawat tempur J-11 Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Keduanya berada dalam jarak 100 kaki (30 meter) dari helikopter.

Millen menjelaskan bahwa pada tanggal 29 Oktober, saat ia mengemudikan helikopter, pesawat J-11 China mencegatnya dari jarak dekat ketika helikopter berada pada ketinggian 3.000 kaki di atas air menuju Ottawa. Ia menurunkan ketinggian helikopter menjadi 200 kaki agar pertemuan dengan jet China berakhir.

Millen juga menyebut bahwa pesawat tempur China terbang dengan sangat dekat, sehingga helikopter mengalami turbulensi yang berbahaya.

China selama ini mengklaim hampir seluruh wilayah LCS, yakni sekitar 90% dari total area seluas sekitar 1,3 juta mil persegi, dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line) yang kemudian berubah menjadi 10 garis putus-putus. Klaim ini mencakup sebagian besar pulau di dalamnya.

Klaim teritorial yang sepihak ini bertentangan dengan klaim beberapa negara ASEAN dan Taiwan. Selain dengan China, LCS juga berbatasan dengan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.