Dari Mana Kekhawatiran Pemilu Diintervensi Menurut Jokowi?

by -146 Views
Dari Mana Kekhawatiran Pemilu Diintervensi Menurut Jokowi?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan pesan tegas kepada semua pihak yang terlibat dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 untuk tidak melakukan intervensi. Ia berharap pemilihan umum kali ini bisa berjalan dengan sah dan terpercaya.

Jokowi mengatakan, pemilihan umum kali ini sangat besar, di mana ada 840 ribu TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, eks gubernur DKI Jakarta itu juga mendengar bahwa banyak pihak yang menyampaikan pemilihan umum mudah diintervensi.

“Diintervensi dari mana?,” tanya Jokowi pada Pembukaan Rakornas Penyelenggara Pemilu, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Namun, menurut kepala negara, intervensi akan sulit dilakukan. Ini karena pada setiap TPS ada saksi dari partai-partai, belum juga ada aparat yang juga ada di dekat TPS.

“Artinya apa? Pemilihan umum ini pemilihan umum yang sangat terbuka bisa diawasi oleh siapa saja, oleh masyarakat oleh media dan lain-lain,” ujar Jokowi.

“Jadi jangan ada yang mencoba untuk mengintervensi karena jelas sangat sangat sulit, karena di TPS tadi saya sampaikan ada saksi-saksi dari partai politik,” lanjutnya.

Untuk itu, Jokowi berpesan pada penyelenggara pemilu untuk mempersiapkan keperluan pemilu secara detail. Serta melakukan pengecekan langsung di lapangan dan sebisa mungkin melibatkan teknologi terkini.

“Karena tadi anggarannya sudah naik 200% untuk DKPP, lakukan inovasi dengan masukan-masukan dari rakyat sehingga kita bisa menjaga suhu politik tetap kondusif tetap aman dan damai,” kata Jokowi.

Selain itu, mantan wali kota Solo itu juga berpesan kepada penyelenggara pemilu untuk berani mengontrol tegas dan mengawasi jika ada penyimpangan. Supaya pemilihan umum kali ini bisa membuahkan proses dan proses yang sah dan terpercaya.

“Tadi bisik-bisik di ruang tunggu saya sampaikan ke Ketua DKPP (Heddy Lugito) tugasnya memang memang mengawasi dan mengontrol KPU dan Bawaslu, kalau di daerah dibantu oleh tim pemeriksa daerah. Ya memang harus berani mengontrol tegas mengawasi kalau ada yang tidak benar ya berani meluruskan,” ujar Jokowi.