Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir menilai kerja sama dengan China memiliki arti penting bagi Indonesia. Apalagi hubungan erat antar kedua negara sudah terjalin sejak berabad-abad lalu.
Erick menjelaskan hubungan Indonesia dan China dimulai pada saat kedatangan Laksamana Cheng Ho ke bumi Nusantara antara tahun 1405-1403. Cheng Ho sendiri disebut-sebut sebagai salah satu laksamana terbaik dalam sejarah China.
“Seakan-akan hubungan kita sangat erat ini hanya 20 tahun terakhir, tapi sebenarnya sudah 618 tahun diawali dari kedatangan admiral Cheng Ho ke Indonesia tahun 1405 sampai 1433,” kata Erick dikutip dari akun Instagram pribadinya, Rabu (6/12/2023).
Menurut dia, hal ini menjadi bukti nyata bahwa kedua negara sudah bersahabat tidak hanya sebatas pada Government to Government (G2G), Business to Business (B2B), namun hingga People to People (P2P). Terlebih dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, dipererat kembali dengan hubungan baik Presiden Joko Widodo dengan Presiden China, Xi Jinping ketika dua negara menyepakati untuk melakukan inisiasi 24 century maritime silk road.
“Nilai perdagangan dan investasi yang sangat meningkat di tahun 2013 China masih menempati rangking 12 daripada investasi di Indonesia hari ini sudah nomor 2 seperti kereta cepat W hoosh yang sekarang dari Jakarta ke Bandung itu 27 menit sampai 45 menit,” ujar Erick.
Di samping itu, pemerintah Indonesia juga terus mendorong percepatan realisasi investasi pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Erick pun berharap prinsip kerja sama yang saling menguntungkan antar kedua negara ini harus tetap dijaga.
“Karena memang kepentingan kedua negara dalam memastikan menjaga kesejahteraan rakyatnya. 2045 kalau China nomor 1 bukan tidak mungkin Indonesia menjadi nomor 4 atau nomor 5 kekuatan ekonomi terbesar di dunia,” kata dia.