Serangan Israel ke Jalur Gaza semakin menggila. Kementerian Kesehatan mengatakan sebanyak 17.000 warga sipil tewas. Israel terus melakukan pemboman intensif, ketika fasilitas kesehatan dan upaya bantuan kemanusiaan runtuh akibat pertempuran sengit. Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), mencatat setidaknya ada 17.177 korban tewas. Ini termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita. Korban luka-luka 46.000 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan. Setidaknya 7.600 warga juga dilaporkan hilang di Gaza. Sementara di Tepi Barat, tercatat 266 orang tewas. Di antaranya ada 63 anak-anak dan lebih dari 3.365 dilaporkan luka-luka. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), sebanyak 56 jurnalis Palestina, 4 jurnalis Israel, dan 3 jurnalis Lebanon telah terbunuh. Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Jumat untuk mendesak gencatan senjata segera setelah perang selama berminggu-minggu di Gaza. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengeluarkan kritikan paling keras atas tindakan Israel dalam perang terhadap Hamas di Gaza selatan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka telah menyerang sekitar 250 sasaran di Gaza selama periode 24 jam, yang berakhir pada Kamis pagi. Presiden AS Joe Biden berbicara dengan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dalam panggilan telepon pada Kamis. Perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir karena Israel dan Hamas belum mencapai kesepakatan baru mengenai jeda kemanusiaan.
