Israel Turns Gaza Route into Disaster

by -158 Views
Israel Turns Gaza Route into Disaster

Jelajahi tren berita terbaru lebih lanjut bersama kami di CNBC Indonesia.

Hamas memiliki taktik baru untuk terus melawan pasukan Tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina. Taktik gerilya ini disebut efektif untuk menyerang pasukan Israel. Menurut catatan Aljazeera, jumlah korban tewas tentara Israel di Gaza sudah dua kali lipat lebih banyak ketimbang serangan-serangan darat yang dilakukan dari tahun 2014. Hal ini mencerminkan tingkat efektivitas taktik gerilya Hamas yang semakin membahayakan dengan persenjataan yang lebih besar.

Pakar militer Israel menggambarkan bagaimana Hamas menggunakan persediaan senjata yang besar, pengetahuan tentang medan, dan jaringan terowongan yang luas untuk mengubah jalan-jalan Gaza menjadi labirin yang mematikan. Hamas diklaim memiliki persenjataan mulai dari pesawat tak berawak yang dipasangi granat hingga senjata anti-tank dengan peluru kembar yang kuat.

Berdasarkan angka resmi Israel, sejak kampanye darat Israel dimulai pada akhir Oktober, sekitar 110 tentara Israel telah terbunuh ketika tank dan infanteri merangsek masuk ke kota-kota dan kamp-kamp pengungsi. Sekitar seperempatnya adalah awak tank. Jumlah itu naik dibandingkan dengan 66 orang pada konflik 2014.

Serangan Israel dilancarkan setelah serangan 7 Oktober oleh kelompok bersenjata Hamas yang menurut Israel telah menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang – beberapa di antaranya telah dibebaskan. Israel berperang “sampai meraih kemenangan mutlak”. Para pejabat Israel mengatakan bahwa hal ini bisa memakan waktu berbulan-bulan sebelum selesai.

Hamas sudah memposting video di saluran Telegram bulan ini yang menunjukkan para pejuang dengan bodycams melintasi gedung-gedung untuk meluncurkan roket-roket yang dipanggul di bahu mereka ke arah kendaraan lapis baja.

Hamas belum mengatakan berapa banyak pejuangnya yang telah terbunuh. Militer Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 7.000 orang.

Seorang komandan Israel mengatakan bahwa perluasan cakupan operasi ini berarti lebih banyak pasukan yang berada di lapangan, memberikan “keuntungan bagi Hamas”, sehingga korban pasukan yang lebih tinggi dapat diperkirakan. Dia meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia adalah seorang prajurit aktif dalam perang ini.

Militer Israel tidak merilis jumlah pasukan yang terlibat atau rincian operasional lainnya.