Gas Jatim RI Masih Melimpah, Namun Minim Pembeli

by -173 Views
Gas Jatim RI Masih Melimpah, Namun Minim Pembeli

Unit Penugasan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sedang mempercepat pemanfaatan gas bumi di Jawa Timur. Dengan demikian, gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh Pertamina EP Cepu (PEPC) dapat terserap secara optimal.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menjelaskan, kapasitas produksi gas di JTB seharusnya bisa dilakukan secara penuh (full capacity) sekitar 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun demikian, produksi saat ini masih tertahan di angka 105 MMSCFD.

“JTB sebenarnya bisa full tapi sangat tergantung serapan karena Jawa Timur saat ini masih bisa dipenuhi dari eksisting. Sehingga dengan adanya JTB ini salah satu tantangan kita bagaimana bisa salurkan maksimal 192 MMSCFD,” ungkap Nanang.

Oleh sebab itu, saat ini SKK Migas sedang berupaya menciptakan pasar baru. Mengingat, masih terdapat peluang untuk meningkatkan serapan gas sekitar 80-90 MMSCFD.

Beberapa waktu lalu, Kepala SKK Migas wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi mengatakan bahwa saat ini banyak investor yang mulai melirik untuk masuk ke dalam proyek mini LNG. Hal ini menyusul pasokan gas bumi di wilayah Jatim mempunyai prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan.

Dia mencatat bahwa dengan beroperasinya proyek milik Husky CNOOC Madura Ltd (HCML) dan Pertamina EP Cepu (PEPC), maka potensi kelebihan pasokan gas di wilayah Jatim semakin besar. Oleh sebab itu, diperlukan agar gas di wilayah tersebut dapat terserap secara optimal baik melalui gas pipa, CNG, hingga LNG.

Adapun rincian proyeknya gas yang akan onstream di Jawa Timur sendiri di antaranya yakni pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran – Tiung Biru (JTB) oleh PEPC menyumbang produksi 192 MMSCFD, kemudian Lapangan MDA-MBH yang dioperatori oleh HCML sebesar 120-160 MMSCFD, dan Lapangan MAC sebesar 50 MMSCFD, Lapangan MDK 30 MMSCFD.

“Jadi total dari Husky itu 200-an MMSCFD, ditambah 192 MMSCFD dari JTB, maka ada tambahan 400-an MMSCFD total,” kata dia.