Putin Murka di Perayaan Tahun Baru, Konflik Rusia-Ukraina Semakin Memanas

by -127 Views

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengekspresikan kemarahannya terhadap Ukraina. Ini terjadi ketika perang kedua negara tersebut masih berlangsung, dengan Ukraina baru-baru ini melancarkan serangan ke wilayah Selatan Rusia, tepatnya di Belgorod.

Serangan udara pada hari Sabtu menyebabkan kematian sedikitnya 25 orang dan melukai lebih dari 100 orang. Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut, yang merupakan salah satu serangan paling mematikan yang terjadi di dalam Rusia sejak dimulainya serangan besar-besaran lebih dari 22 bulan yang lalu.

Putin sebelumnya menyebut serangan di Belgorod sebagai serangan teroris dan menuduh pasukan Ukraina menargetkan pusat kota, tempat orang-orang berjalan sebelum Malam Tahun Baru. Ia mengatakan Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya instalasi militer.

“Kami akan mengintensifkan serangan. Tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang luput dari hukuman, itu sudah pasti,” kata Putin pada hari Senin, saat tahun baru, saat berkunjung ke rumah sakit militer.

Putin menambahkan bahwa Ukraina dimanfaatkan oleh negara-negara Barat untuk ‘menyelesaikan masalahnya’. Ia bersikeras bahwa arah perangnya dengan Kyiv akan berubah demi kepentingan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menyerang Belgorod dengan dua rudal dan beberapa roket. Dikatakan sebagian besar senjata ditembak jatuh, namun beberapa puing berjatuhan di kota.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov juga mengonfirmasi bahwa serangan itu merusak 30 gedung apartemen, beberapa rumah, dan mobil.

Perang antara Rusia dan Ukraina dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu. Putin beralasan bahwa serangan didasarkan pada niatan Kyiv untuk bergabung dengan aliansi militer Barat pimpinan AS, NATO, yang merupakan rival dari Moskow. Selain itu, Putin berniat untuk mengambil wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebelumnya dikendalikan Ukraina.

Perang ini telah berdampak besar pada ekonomi dunia, khususnya Eropa. Sejumlah komoditas mulai dari harga energi dan makanan mengalami kenaikan.

Tak lama berselang setelah serangan di Belgorod, serangan terjadi di wilayah Odessa di Ukraina Selatan dan kota Donetsk yang diduduki Rusia di Timur. Bila ditotal, serangan di dua wilayah itu menewaskan lima orang.

Melalui media sosial, Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi menggambarkan serangan tersebut sebagai tindakan yang “simbolis dan sinis”. Ia menambahkan perang ini adalah perang untuk sejarah Ukraina.