Warga Berburu 1,5 Ton Beras dalam Waktu 15 Menit di Lokasi CFD

by -145 Views
Warga Berburu 1,5 Ton Beras dalam Waktu 15 Menit di Lokasi CFD

SiwinduMedia.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan mengadakan Gelar Pangan Murah (GPM) dan Pasar Tani Petani Milenial di area Car Free Day (CFD) Jalan Siliwangi Kuningan, Minggu (28/1/2024).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah, MSi menyampaikan, kegiatan kolaboratif ini dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan murah.

“Serta untuk mendukung petani milenial dalam mempromosikan dan serta distribusi pangan lokal sekaligus untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Kuningan,” kata Wahyu.

Program Gelar Pangan Murah (GPM), terlaksana hasil kerja sama dengan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon. GPM yang telah dikenal sebagai salah satu inisiatif untuk menyediakan pangan berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Ia berharap kerja sama ini, dapat terjadi sinergi antara penyediaan pangan murah dari Perum Bulog Cirebon melalui GPM dengan keberlangsungan usaha para petani milenial.

Kegiatan ini rutin dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan di berbagai wilayah di Kabupaten Kuningan. Kini hadir dengan konsep baru yang menggandeng Pasar Tani Petani Milenial di lokasi CFD.

Pasar tani petani milenial sendiri, merupakan platform yang memberdayakan petani generasi muda untuk memasarkan produk-produk pertanian secara langsung kepada konsumen, dan kegiatan ini pun rutin dilaksanakan setiap Minggu di acara Car Free Day.

Dari pantauan SiwinduMedia.com, tampak antrian dan kerumunan warga yang hendak membeli kebutuhan pokok dengan harga yang relatif murah. Yaitu Beras SPHP Rp52 ribu/5kg, Minyak goreng kita Rp15.500/liter, dan Tepung terigu Rp10.500/kg.

Menurut Sevi (41), warga Ciasem-Purwawinangun yang dimintai pendapatnya mengenai kegiatan GPM mengatakan bahwa, GPM ini sangat membantu sekali buat para ibu-ibu rumah tangga dalam menghemat keuangan belanja dapur.

Ia meminta untuk GPM ini jangan diadakan seminggu sekali, tetapi rutin setiap hari. “Apalagi sekarang ini kan harga beras lagi naik ya, jadi pasar murahnya diadakan sesering mungkin,” seloroh Sevi sambil tertawa.

Menurut Wahyu, dengan adanya pertemuan langsung antara petani dan konsumen. Diharapkan dapat tercipta ikatan yang lebih erat antara produsen dan konsumen, serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk-produk lokal.

“Sementara itu untuk harga pangan di GPM ini dibawah harga pasar. Setiap GPM digelar, respon masyarakat Kuningan sangat luar biasa. Bayangkan, 1.5 ton beras yang kita bawa habis dalam waktu kurang lebih 15 menit. Sekarang tinggal minyak sama terigu saja,” tutur Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu mengatakan, beragam produk pangan lokal mulai dari sayuran, buah-buahan, hasil olahan pertanian, hingga produk-produk kreatif lainnya yang dihasilkan oleh para petani milenial.

Kemudian untuk GPM kerja sama dengan Perum Bulog Cirebon, dengan menyediakan beras SPHP, minyak goreng, terigu, daging ayam dan olahannya tersedia juga disini.

Ada momen menarik dalam kegiatan tersebut, tiba-tiba rombongan Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat, MPd beserta istri mengunjungi stand pasar tani petani milenial. Setelah kegiatan beliau menghadiri senam “Ge Mu Fa Mi Re” bersama Ibu-ibu pusposkota yang rutin senam di depan Pendopo Kuningan.

Saat wawancara dengan SiwinduMedia.com, Iip sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan kolaborasi yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Perum Bulog Cirebon dan Petani Milenial tersebut.

“Kegiatan ini merupakan program dari pemerintah, sebagai bukti pemerintah hadir ditengah-tengah masyarakat. Dan momen CFD ini sebagai ajang informasi, masyarakat harus tahu bahwa produk dari petani milenial ini mempunyai kualitas,” ujar Iip.

Karena dalam budidayanya, semua melalui proses keilmuan yang benar. Jadi keperluan masyarakat untuk mengkonsumsi produk yang sehat, semuanya sudah siap dari produksi petani milenial.

Oleh karena itu, Ia mengajak untuk para pemuda untuk menjadi petani milenial, kembali ke Desa dan bangkitkan ekonomi Desa. Dengan ide, kreatif, dan ilmu yang ada gali potensi yang ada di Desa. Untuk pemasaran produksi, bisa memanfaatkan teknologi informasi yang ada sekarang ini.

“Prinsipnya, ketika sesuatu mempunyai kualitas orang pasti akan mengejar. Jadi, kualitas itu nomor satu,” pungkasnya.

Diakhir waktu CFD, Leader e-QuaNik Agri Nusantara, Pipin Kusmana Arifin kepada SiwinduMedia.com, sangat mensupport kegiatan yang diinisiasi oleh Diskatan Kuningan untuk para petani milenial. Yaitu dengan membuat pasar tani, dengan tujuan untuk menampung hasil-hasil pertanian dari para petani milenial.

e-QuaNik Agri Nusantara, juga sangat mengapresiasi atas kegiatan GPM yang dilakukan bersamaan dengan pasar tani sendiri.

“Ini merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Diskatan Kuningan. Mudah-mudahan, kegiatan ini bisa dilakukan rolling ke setiap Desa, jangan seminggu sekali,” harapnya.

“Kami dari e-QuaNik Agri Nusantara, saat ini belum bisa berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan pasar tani ini. Ke depan mudah-mudahan, e-QuaNik Agri Nusantara bisa ikut memasarkan produk hasil dari pertanian e-QuaNik Agri Nusantara sendiri,” imbuh Pipin.