Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan tentang risiko “nyata” terjadinya perang nuklir jika negara-negara Barat “memperbesar” konflik di Ukraina. Berbicara di Moskow, Kamis waktu lokal, Putin menyatakan bahwa tentaranya terus maju dalam perang yang sedang berlangsung dengan tetangganya tersebut. Ia juga memperingatkan bahwa Barat akan menghadapi “konsekuensi tragis” jika ada negara yang berani mengirim pasukan ke Kyiv.
“Mereka telah mengumumkan kemungkinan pengiriman kontingen militer Barat ke Ukraina…. Konsekuensi bagi intervensi yang mungkin terjadi akan jauh lebih tragis,” ujarnya dalam pidatonya, dikutip dari AFP. “Mereka pada akhirnya harus menyadari bahwa kita juga memiliki senjata yang dapat mencapai sasaran di wilayah mereka,” tambahnya, merujuk pada senjata nuklir Rusia.
Komentar Putin muncul setelah negara-negara Eropa berdebat tentang kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina. Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya menolak kemungkinan ini, tetapi sikapnya segera dibantah oleh para pemimpin lain di Eropa. Ketegangan pun mulai terasa di Moskow, khususnya karena Rusia melihat konfliknya dengan Ukraina sebagai bagian dari “perang hibrida” yang dilakukan NATO terhadap Ukraina.
Amerika Serikat merespon komentar Putin dengan menyatakan bahwa komentar terbaru presiden berusia 71 tahun itu tidak bertanggung jawab. Menurut juru bicara Gedung Putih, “Ini bukan pertama kalinya kami melihat retorika tidak bertanggung jawab dari Vladimir Putin.” Sementara itu, organisasi pemenang Nobel menyoroti pentingnya meredam retorika permusuhan, menyatakan bahwa ancaman nuklir kini menjadi lebih terang-terangan.
Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022, dan setelah sejumlah kegagalan di tahun 2023, Rusia dilaporkan telah mencapai kemajuan signifikan dengan menguasai wilayah timur Ukraina, termasuk Avdiivka. Pasukan Putin terus berusaha memperluas kendali mereka, sementara dukungan Barat ke Ukraina semakin melemah. Putin sendiri menegaskan bahwa kekuatan tempur angkatan bersenjatanya telah meningkat secara signifikan.
Barat sebelumnya telah memberlakukan sejumlah sanksi terhadap Rusia untuk menghentikan langkahnya di Ukraina, namun Putin meyakinkan bahwa nasib Rusia lebih baik dari yang diperkirakan banyak orang.