500.000 Hektar Lahan Sawit Diladang Padi Gogo Akibat El Nino

by -123 Views

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan penanaman 500 ribu hektar padi gogo di lahan kelapa sawit dan kelapa di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan implementasi program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan atau yang biasa disebut Kesatria.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan tumpang sari padi gogo sejauh ini sudah sejalan dengan program akselerasi dan percepatan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditargetkan mencapai 120.000 hektar. PSR harus dilakukan untuk meningkatkan produksi sawit tanpa membuka lahan baru.

“Kami sangat berharap untuk mendukung program PSR agar berjalan optimal. Saya juga mengajak untuk mensukseskan tumpang sari dengan menanam padi gogo sebagai langkah strategis mengantisipasi dampak El Nino,” ujar Wamentan Harvick dalam Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat di Jakarta pada Selasa, 5 Maret 2024.

“Karena itu produktivitas sawit rakyat harus ditingkatkan melalui peremajaan sawit rakyat. Program PSR merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas serta kualitas sawit dengan penerapan Good Agriculture Practices,” tambahnya.

Harvick menjelaskan bahwa sejak tahun 2017, sebanyak 327.065 hektar rekomendasi teknis telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan.

“Kita perlu terus mendorong agar konsistensi pemenuhan produksi bahan baku terus terjaga dan berkelanjutan,” katanya.

“Kementerian Pertanian berharap kepada seluruh pemangku kepentingan kelapa sawit, khususnya kepada pimpinan pemerintah daerah, perusahaan perkebunan kelapa sawit, pimpinan perbankan, asosiasi, dan petani kelapa sawit untuk dapat bersinergi mendukung dan mensukseskan program PSR agar dapat berjalan dengan optimal,” pungkas Harvick.

Informasi lanjut, lahan yang akan ditanami padi gogo tersebar di lahan milik BUMN sawit PalmaCo (5.000 hektar), SupportingCo (10.000 hektar), Gapki (3.550 hektar), dan Apkasindo (67.400 hektar).