Jakarta, Indonesia – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Li Qiang di Beijing, Selasa (2/4). Kunjungan kehormatan itu dilakukan setelah Prabowo bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Senin (1/4).
“Xie-xie. Terima kasih banyak,” kata Prabowo saat menerima sambutan hangat dari Li. Keduanya saling berjabat tangan.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengungkapkan apresiasinya atas kehormatan yang diberikan kepada delegasi Indonesia. Dia menyatakan bahwa kunjungannya ke negara tirai bambu tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara.
“Saya datang dengan niat untuk menyampaikan keinginan dan harapan saya untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara kedua negara,” ujarnya.
“Kami melihat hubungan saling melengkapi antara China dan Indonesia sebagai suatu kenyataan yang kami syukuri, atas persahabatan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami,” tambah Prabowo.
Pada kesempatan tersebut, Li juga mengapresiasi kunjungan Prabowo. Dia menilai keputusan Prabowo sebagai presiden terpilih periode 2024-2029 ini menunjukkan kedekatan antara kedua negara.
“Keputusan Prabowo untuk mengunjungi China sebagai negara pertamanya setelah terpilih sekali lagi menunjukkan persahabatan yang mendalam antara China dan Indonesia,” kata Li, seperti dilaporkan oleh Xinhua, Selasa (2/4).
Li juga menyatakan bahwa China siap bekerja dengan Indonesia untuk mendorong kemajuan kedua negara melalui langkah-langkah konkret di ranah global hingga regional. Dia menyebut negaranya juga siap untuk mencapai lebih banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh Indonesia dan China.
“China siap bekerja dengan Indonesia untuk mempertahankan kepercayaan strategis mutual tingkat tinggi, meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, dan mendorong kemajuan yang lebih dalam dan konkret dalam membangun masa depan bersama untuk mencapai lebih banyak hasil ‘win-win’ dan membawa lebih banyak manfaat bagi kedua bangsa,” kata Li.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Li menjelaskan bahwa Indonesia dan China harus bekerjasama untuk memajukan sejumlah aspek. Salah satunya adalah percepatan pembangunan dan memperdalam kerja sama di bidang-bidang yang berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat seperti pertanian dan perikanan.
“Kedua pihak harus meningkatkan sinergi antara inisiatif belt and road dengan strategi pembangunan Indonesia; mempercepat pembangunan proyek-proyek utama; memperdalam kerja sama di bidang tradisional seperti pertanian, kehutanan dan perikanan; memperluas kerja sama di industri teknologi tinggi dan berkembang; serta memperkuat pertukaran dan kerja sama di bidang yang relevan dengan mata pencaharian masyarakat.”
Dalam konteks global, Li juga menyatakan bahwa China siap untuk memperkuat hubungan multilateral dengan Indonesia, termasuk dalam lingkup Asia Timur hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (SENOPATI)