Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa perekonomian Indonesia tetap stabil meskipun kondisi global masih diwarnai oleh tantangan geopolitik. Menurutnya, Indonesia masuk dalam lima besar negara G20 dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% dan inflasi terendah. Hal ini membuat pemerintah yakin dalam menjaga kondisi ekonomi tersebut.
Pada pertemuan dengan salah seorang pimpinan Nikkei Inc. di Tokyo, Jepang, Airlangga juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024 mencapai 5,11% (yoy), sementara pertumbuhan ekonomi global diprediksi hanya sekitar 3% (yoy).
Selain itu, Airlangga juga memaparkan bahwa ekonomi digital Indonesia saat ini memiliki nilai sebesar US$90 miliar (Rp 1.446 triliun) dan diharapkan akan mencapai US$130 miliar (Rp 2.089 triliun) pada tahun 2025. Hal ini sejalan dengan potensi peningkatan ekonomi digital di ASEAN yang berpenduduk sekitar 600 juta.
Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia, seperti keamanan siber dan infrastruktur digital. Airlangga menekankan pentingnya meningkatkan ketersediaan jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga dan pimpinan Nikkei Inc. juga membahas berbagai hal lain, termasuk hilirisasi, rencana kedatangan Sekjen OECD ke Jakarta, dan signifikansi keanggotaan Indonesia di OECD. Menurut Airlangga, bergabung dengan OECD akan membantu Indonesia dalam reformasi ekonomi tahap kedua dan menarik lebih banyak investasi asing ke Indonesia.