Jakarta – Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa demokrasi akan menjadi lebih kuat di Indonesia berkat perkembangan internet dan media sosial.
Beliau menyatakan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang mendasarinya adalah kedaulatan rakyat. Di dalam sistem ini, rakyat memiliki kekuasaan dan hak untuk memilih pemimpin mereka.
“Dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang besar, maka diterapkan sistem perwakilan. Sehingga rakyat memiliki kedaulatan untuk memilih wakil-wakil mereka di parlemen, dalam sistem presidensial, rakyat memiliki hak untuk memilih presiden, bupati, gubernur, dan hal tersebut adalah keinginan dari rakyat kita,” jelas Prabowo dalam wawancara eksklusif bersama tvOne yang berjudul “Prabowo Subianto Bicara untuk Indonesia” pada Rabu malam.
Ketika ditanya apakah pemerintahannya akan melarang kritik atau tidak, Prabowo menegaskan bahwa kritik sangat penting dan harus bersifat objektif.
“Kritik harus ada, itu adalah bagian dari sistem check and balances, kritik memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik. Namun, kritik harus membangun dan objektif,” jawab Prabowo.
Prabowo juga mengungkapkan pentingnya kebebasan pers, meskipun beberapa media di Indonesia telah dimiliki oleh sejumlah kecil orang.
“Media utama adalah bisnis dan bisnis memiliki pemilik. Jadi, apakah media mainstream yang dimiliki oleh segelintir orang tersebut benar-benar mewakili kepentingan rakyat atau kepentingan mereka sendiri?” ujarnya.
Meskipun demikian, Prabowo berharap dengan perkembangan media sosial yang pesat, masyarakat dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber dan tidak hanya dikuasai oleh segelintir pemilik media.
“Saat ini, ada fenomena baru yaitu revolusi informasi, dengan media baru seperti internet, media sosial, dan sebagainya. Informasi dapat menjangkau masyarakat dengan cepat,” ujar Prabowo.
“Menurut saya, demokrasi akan semakin kuat. Sekarang tidak mungkin lagi hanya 5-6 orang yang mengendalikan opini suatu bangsa,” tambahnya.