Apakah akan terjadi pertumpahan darah baru akibat tembakan sekutu Iran di Irak ke Israel?

by -99 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Keadaan di Timur Tengah semakin memanas. Kelompok bersenjata Syiah yang didukung oleh Iran di Irak telah meningkatkan serangan roket dan rudal terhadap Israel dalam beberapa minggu terakhir.

Serangan tersebut dilakukan dari jarak ratusan mil, dan meski tidak dianggap sebagai ancaman seperti serangan Hamas dan Hizbullah, intensitas serangan telah meningkat. Menurut pejabat Amerika Serikat dan militer Israel, setidaknya dua rudal telah mengenai sasaran mereka.

Penggunaan persenjataan baru seperti rudal jelajah juga semakin sulit dihancurkan oleh pertahanan udara. Menurut Mike Knights, peneliti di lembaga AS untuk Kebijakan Timur Dekat, intensitas serangan telah meningkat tajam dan mempersulit tugas Israel.

Serangan oleh faksi-faksi Irak, termasuk Kataib Hezbollah dan Nujaba, juga membuat AS khawatir. Iran dan Hizbullah di Lebanon juga waspada terhadap konflik regional yang lebih luas.

Serangan yang dilakukan oleh faksi-faksi Irak bertujuan untuk meningkatkan biaya perang di Gaza dan tidak terikat oleh batas waktu atau tempat. Pemerintah Irak tidak secara resmi menyetujui serangan tersebut, namun tidak dapat atau tidak mau menghentikannya.

Irak sendiri tidak mengakui Israel dan undang-undang mereka menghukum yang mencoba menormalisasi hubungan dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup. Israel menganggap Irak sebagai negara bawahan Iran dan koridor utama senjata dari Iran ke kelompok bersenjata termasuk Hizbullah.

Artikel Selanjutnya:
Iran Balas Dendam, Nekat Serang Pangkalan Militer AS di Irak

(luc/luc)