SiwinduMedia.com – Dukungan terhadap Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi semakin kuat untuk mencalonkan Bupati Kuningan 2024-2029.
Salah satu bentuk dukungan yang datang dari masyarakat adalah dengan banyaknya spanduk dan baliho bergambar Sekda Dian yang dipasang di berbagai lokasi strategis.
Namun, mengingat status Dian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), ada kritikan yang muncul untuk mengingatkan Sekda. Pemanggilan Pj Bupati, Kepala BKPSDM, Kepala Satpol PP, serta Bawaslu dan KPU oleh Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE terkait netralitas ASN di lingkup Pemkab Kuningan menjelang Pilkada 2024.
Komentar-komentar dari berbagai pihak termasuk pengamat dan DPRD pun bermunculan di berbagai media. Namun, komentar Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy yang dianggap ‘menyerang’ Sekda, sepertinya memicu reaksi dari Partai Golkar yang berencana mengusung Sekda sebagai Calon Bupati Kuningan.
Pengurus DPD Partai Golkar dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Kuningan H Yudi Budiana SH, menyatakan bahwa Ketua DPRD Nuzul Rachdy secara terus menerus mempersoalkan status ASN Sekda Dian Rachmat Yanuar.
Yudi mengungkapkan bahwa langkah-langkah Ketua DPRD Nuzul Rachdy telah menuai kritik karena dianggap terlalu agresif dalam mempertanyakan status ASN Sekda. Selain itu, Yudi juga menegaskan bahwa Partai Golkar masih dalam proses penjaringan dan penyaringan Calon Bupati/Wakil Bupati, dan Sekda Dian Rachmat Yanuar hanya salah satu dari calon yang sedang dinilai.
Yudi juga menjelaskan mengenai pertemuan antara Pimpinan DPRD dan instansi terkait dengan pemilu, tanpa mengundang Sekda. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa Ketua DPRD memiliki ketidaksukaan pribadi terhadap Sekda.
Yudi juga menyatakan bahwa Sekda terus bekerja dengan sungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya sebagai Sekretaris Daerah, dan membantu Pj Bupati dalam membangun Kabupaten Kuningan. Disamping itu, Yudi juga menegaskan bahwa ada calon lain yang aktif mencari dukungan, namun tidak dipersoalkan seperti yang dialami oleh Sekda Dian.
Demikianlah kronologis dari permasalahan yang terjadi antara Ketua DPRD dan Sekda Dian Rachmat Yanuar, yang hingga saat ini masih menjadi perdebatan di Kuningan.