RI Memiliki Kilang Minyak Terbesar dengan Nilai Proyek Rp118,02 Triliun

by -52 Views

PT Kilang Pertamina International (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) mengungkapkan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur memiliki nilai investasi hingga US$ 7,4 miliar setara Rp 118,02 triliun (asumsi kurs Rp 15.949 per US$).

“FID-nya US$ 7,4 miliar,” ujar Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman saat ditemui di Balikpapan, Senin (12/8/2024).

Dari total investasi itu, sebesar US$ 4,3 miliar atau Rp 68,5 triliun berasal dari ekuitas, sedangkan US$ 3,1 miliar setara Rp 49,8 triliun diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).

Saat ini, progres pembangunan RDMP Balikpapan sudah mencapai 91,6%. Taufik meyakini, kilang yang akan memiliki produksi hingga 360 barel per hari itu bisa rampung sesuai dengan target yang sudah ditentukan, yakni September 2025.

“Tadi kan operational acceptance (produksi penuh) September 2025. Nah, itu yang secara kontraktual. Berarti kan kita masih punya waktu sampai September 2025 untuk menyelesaikan sampai 100%,” tambahnya.

Di waktu yang sama, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa terdapat berbagai hal yang membuat proyek tersebut masih membutuhkan waktu untuk bisa beroperasi penuh, seperti pandemi Covid-19 yang sempat melanda dunia hingga konflik geopolitik Ukraina dan Rusia.

“Jadi kan kemarin ini ada masalah Covid. Masalah Covid itu kan dari progresnya terganggu. Habis itu ada geopolitik crisis, Rusia-Ukraina itu rupanya juga mempengaruhi logistik sistem. Ini yang memang perlu diselesaikan,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Kelak, kilang terbesar di RI itu akan bisa memproduksi BBM dengan standar Euro V dari yang saat ini masih berlaku di Indonesia dengan standar Euro II.

“Ya mudah-mudahan ke depannya, mudah-mudahan ke depannya kita tuh punya kemampuan untuk bisa menggerakkan BBM yang bersih lingkungan,” tandasnya.