Israel-Hizbullah: Senjata Makan Tuan Yahe dniuger fånden foresultCode 202

by -58 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Eskalasi terus memanas di wilayah Timur Tengah pasca perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina. Sejumlah pihak menyebut konflik di wilayah ini kemungkinan besar akan meluas karena serbuan Tel Aviv ke beberapa pihak di Dunia Arab yang mendukung Hamas. Berikut perkembangan perang Timur Tengah per Selasa (20/8/2024) sebagaimana dikutip berbagai sumber:

1. Jet Tempur Israel Tembak Tentara Sendiri, Komandan IDF Tewas
Jet tempur Israel dilaporkan salah sasaran. Bahkan bom yang ditembakkan Angkatan Udara Israel (IAF) justru mengenai tentara Israel (IDF) sendiri. Mengutip The Jerusalem Post, kejadian ini berlangsung Senin malam waktu setempat di Khan Yunis, Gaza. Setidaknya satu tentara tewas dan enam lainnya terluka. “Letnan Shahar Ben Nun, 21, dari Petah Tikva, seorang komandan di Unit Pengintaian Pasukan Terjun Payung, Brigade Pasukan Terjun Payung, gugur selama pertempuran di Jalur Gaza selatan,” muat laman itu, dikutip Selasa (20/8/2024). “Shahar tewas akibat bom yang dijatuhkan jet tempur IAF di Khan Yunis,” tambahnya. Insiden ini terjadi setelah jet tempur IAF menyerang dua target secara bersamaan untuk membantu pasukan IDF lain yang bertempur di Gaza. Pesawat yang seharusnya mengenai target sejauh 300 meter dari pasukan malah menabrak sebuah apartemen di dekat tentara karena kerusakan teknis. Ini kemudian menyebabkan kematian Ben Nun. IAF mengatakan ada kerusakan pada sistem navigasi bom tersebut. Setelah kematiannya dilaporkan Ben Nun mendapat promosi dari pangkat Letnan Dua menjadi Letnan. IDF telah memberi tahu keluarganya dan menyampaikan belasungkawa.

2. Israel ‘Hujan’ Roket Hizbullah
Kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon meluncurkan sejumlah roket ke posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada Selasa (20/8/2024), sebagai “respon” terhadap serangan Israel di Lebanon timur sehari sebelumnya. Menurut sumber yang dekat dengan Hizbullah, para pejuang melancarkan “serangan roket intens” ke dua posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki “sebagai respon terhadap serangan musuh Israel di Lembah Bekaa”. Serangan tersebut menargetkan gudang senjata di wilayah timur. Militer Israel mengonfirmasi bahwa sekitar 55 proyektil terdeteksi melintasi wilayah Lebanon. “Beberapa proyektil berhasil dicegat, dan sisanya jatuh di area terbuka. Tidak ada korban yang dilaporkan,” kata militer dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa beberapa roket telah memicu kebakaran. Militer Israel juga menyatakan bahwa pasukannya telah menyerang salah satu peluncur roket yang digunakan dalam serangan tersebut. Serangan terbaru dari gerakan Hizbullah yang didukung Iran ini terjadi setelah Israel menyerang gudang senjata di dalam wilayah Lebanon timur pada Senin. Serangan Israel itu terjadi setelah seorang tentara di Israel utara tewas akibat tembakan dari Hizbullah, yang merupakan kematian terbaru dalam 10 bulan pertukaran tembakan lintas perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel.

3. Rencana Jahat Netanyahu Caplok Tepi Barat
Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Hubungan Internasional, Riyad Al Maliki, mengungkap sebuah rencana Netanyahu untuk mengambil alih seluruh negaranya. Hal ini diucapkan dalam Kuliah Khusus tentang Palestina di Jakarta, Selasa (20/8/2024). Dalam pernyataannya, Al Maliki mengatakan Netanyahu benar-benar berniat untuk mengambil alih wilayah Tepi Barat agar menjadi bagian dari Israel. Ia juga menyebut dirinya berencana agar Gaza menjadi tempat kosong yang tidak dapat dihuni oleh siapapun sehingga menjadi buffer zone bagi Israel. “Namun Netanyahu dihadapkan pada situasi yang tidak mungkin. Ada jutaan warga Palestina yang tinggal di Gaza dan Tepi Barat,” ucapnya dalam forum tersebut. “Israel tidak ingin mengambil alih Gaza. Mereka ingin mengambil Tepi Barat karena mereka mengklaim wilayah itu secara ideologis diberikan Tuhan kepada mereka.” Dengan situasi seperti ini, Al Maliki menyebut Netanyahu ingin menciptakan perang regional yang lebih besar. Rencana ini akan melibatkan Amerika Serikat (AS), sehingga warga Palestina akan dipaksa tergeser akibat perang besar ini. “Dia (Netanyahu) ingin melibatkan AS dalam perang regional yang besar ini, di mana Israel akan melawan Iran beserta kelompok-kelompok di Lebanon, Yaman, dan juga Irak,” tuturnya.

4. Menteri Israel ‘Kompori’ Perang Gaza
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan pada X bahwa negaranya “wajib menyelesaikan perang ini dan mengakhirinya dengan kemenangan penuh”, seraya menambahkan bahwa perang ini akan terus berlanjut hingga Hamas dihancurkan dan para tawanan dikembalikan. “Kami akan terus bertindak bersama-sama dengan bantuan Tuhan hingga semua tujuan tercapai dan keamanan dikembalikan kepada warga Israel,” imbuhnya.

5. Sandera Israel Tewas
Sebuah pernyataan militer mengatakan telah menemukan jenazah enam tawanan Israel yang disandera oleh Hamas di Gaza. Para tawanan tersebut bernama Alex Dancyg, 75 tahun, Yagev Buchshtav, 35 tahun, Chaim Peri, 79 tahun, Yoram Metzger, 80 tahun, Nadav Popplewell, 51 tahun, dan Avraham Munder, 78 tahun. “Operasi semalam tersebut dilakukan bersama oleh militer dan Shin Bet (badan intelijen Israel). Setelah prosedur identifikasi dilakukan, keluarga korban diberi tahu,” tambah militer.

6. Yahya Sinwar Turun Tangan
Juru Bicara Hamas, Osama Hamdan, mengatakan kepada Reuters bahwa pemimpin baru kelompok itu, Yahya Sinwar, selalu menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan dalam perundingan gencatan senjata di Gaza. “Karena kondisi keamanan, komunikasi dengan Sinwar memiliki perangkat dan mekanisme yang sudah ada, namun semuanya berjalan lancar,” kata Hamdan.

7. Korban Jiwa Terkini
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Selasa mengatakan pasukan Israel telah membunuh 34 orang dan melukai 114 lainnya dalam 24 jam terakhir. “Hal ini menambah jumlah korban tewas di wilayah kantong itu sejak 7 Oktober menjadi 40.173 orang tewas dan 92.857 orang terluka.”

(luc/luc)

Sumber: CNBC Indonesia