Ancaman Gempa Megathrust Terkonfirmasi, Berita BMKG Akan Dikirimkan Melalui Ini

by -59 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar tentang ancaman megathrust bukanlah isapan jempol belaka. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa megathrust adalah sesuatu yang nyata dan ada di depan mata.

Seperti dilansir dari Detikcom (1/9/2024), BMKG memperkirakan adanya potensi gempa besar di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Oleh karena itu, kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana ini.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kominfo Wayan Toni Supriyanto mengatakan pihaknya menyadari potensi kebencanaan tersebut. Oleh karena itu, Kominfo sedang menyiapkan sistem peringatan real time yang akan ditampilkan di televisi dan smartphone. Saat ini, peringatan hanya sebatas mengirimkan blast SMS kepada masyarakat ketika ada informasi terbaru dari BMKG.

“Melihat Indonesia berada di Ring of Fire, kami di Ditjen PPI Kominfo merasa perlu turun tangan untuk menyiapkan aplikasi bersama-sama dengan BMKG. Sehingga semua informasi dari BMKG dapat disebarkan secara real time kepada layanan atau penyelenggara yang ada di kami, baik itu TV maupun internet,” ungkap Wayan saat sesi Ngopi di Kantor Kominfo, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dirjen PPI sedang berupaya membangun sistem komunikasi untuk pihak-pihak yang menangani kebencanaan, seperti BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

“Terdapat handphone khusus untuk berkomunikasi,” kata Wayan.

Tidak hanya sampai di situ, Kominfo juga sedang mempersiapkan peluncuran sistem peringatan dini kebencanaan pada bulan September 2024 mendatang. Sistem ini merupakan hibah dari pemerintah Jepang.

Informasi kebencanaan dari BMKG nantinya akan diteruskan ke sistem tersebut, kemudian disebarkan melalui televisi digital dan nomor WhatsApp. Proses tersebut dilakukan secara real time. “Alert akan muncul di televisi, memberikan informasi tentang bencana yang terjadi di sekitar lokasi,” jelas Wayan.

Namun, keberhasilan sistem kebencanaan yang disiapkan oleh Kominfo memerlukan dukungan dari Pemerintah Daerah dalam membentuk budaya sensitif di masyarakat. Hal ini agar ketika peringatan diterima, masyarakat tidak mengabaikan dan segera melakukan langkah-langkah penyelamatan diri. “Misalnya, orang yang berada di rumah bisa langsung berlari menjauh jika terjadi gempa atau tsunami,” ujar Wayan.

(pgr/pgr)