Proyek Alumina Senilai Rp 13,96 Triliun Akan Menghasilkan Produksi Perdana pada Akhir 2024

by -10 Views
Proyek Alumina Senilai Rp 13,96 Triliun Akan Menghasilkan Produksi Perdana pada Akhir 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan injeksi bauksit perdana untuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek ini diperkirakan akan mulai memproduksi alumina perdana pada akhir 2024. Proyek senilai US$900 juta ini dioperasikan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), yang merupakan usaha patungan antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Direktur Utama PT BAI, Leonard M. Manurung, menyebutkan bahwa target produksi alumina perdana diharapkan tercapai pada Kuartal IV 2024. Investasi untuk proyek ini mencakup biaya rekayasa teknis, pengadaan, konstruksi, dan investasi lainnya, dengan total sebesar US$900 juta. Sumber bauksit untuk proyek ini akan dipasok oleh PT Antam.

Alumina yang dihasilkan oleh PT BAI akan dikirimkan ke PT Inalum untuk produksi aluminium. Proyek ini menandai langkah menuju hilirisasi bauksit menjadi aluminium di Indonesia. Peresmian injeksi bauksit perdana SGAR Mempawah Fase 1 telah dilakukan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 24 September 2024.

Proyek ini memiliki kapasitas produksi alumina hingga 1 juta ton per tahun. Rantai pasokan antara bauksit dan smelter aluminium di Indonesia akan terhubung melalui proyek ini. Proses produksi alumina diharapkan dimulai pada November 2024, dengan target operasi komersial pada Februari 2025. Proyek SGAR Fase 1 akan diikuti oleh Fase 2 dengan kapasitas produksi yang sama.

Dengan operasionalnya proyek SGAR Fase 1 dan Fase 2, produksi alumina domestik di Indonesia akan meningkat. Hal ini sejalan dengan rencana Inalum untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminiumnya. Saat ini, Indonesia masih mengimpor sebagian besar aluminium yang dibutuhkan, dan produksi dalam negeri masih perlu ditingkatkan.