Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan darat dan udara yang dilancarkan Israel ke jalur Gaza pada Jumat (27/10) malam telah menghancurkan akses komunikasi di area tersebut.
Ratusan bangunan dan rumah warga telah hancur. Banyak warga yang tidak dapat mencari tahu keberadaan kerabat dan keluarga mereka.
Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengutuk aksi Israel melalui akun Instagram pribadinya. Menurutnya, fakta bahwa dunia internasional telah mencapai konsensus untuk melakukan gencatan senjata seharusnya menjadi momentum untuk berhenti sejenak.
“Sayangnya, alih-alih berhenti sejenak, saya malah terkejut dengan peningkatan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dampaknya yang menghancurkan, sehingga melemahkan tujuan kemanusiaan,” kata dia, seperti dilansir pada Minggu (28/10/2023).
Sebelumnya, pada Jumat (27/10), 120 negara sepakat agar Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata kemanusiaan. Namun, 14 negara, termasuk Amerika Serikat dan Israel, menolak hal tersebut.
“Saya mengulangi seruan saya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan, pembebasan tawanan tanpa syarat, dan pengiriman bantuan kemanusiaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Gaza, di mana bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita,” tambah Guterres.
Terakhir, Guterres menyatakan bahwa situasi saat ini harus berubah. Menurutnya, pada akhirnya sejarah akan menilai tindakan kita semua.
“Ini adalah saat yang nyata. Setiap orang harus bertanggung jawab. Sejarah akan menilai kita semua,” ungkapnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Heboh Ciri ‘Negara Gagal’, Ini Isi Pidato Lengkap Sekjen PBB!
(fab/fab)
