Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengungkapkan pandangannya mengenai potensi masuknya dunia ke dalam Perang Dunia III. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Surat Kabar Rusia, Rossiyskaya Gazeta, pada Kamis (3/11/2023).
Dalam artikel tersebut, Medvedev memperingatkan bahwa tindakan Polandia yang baru-baru ini memberikan bantuan kepada Ukraina yang sedang berperang dengan Moskow bisa mengakibatkan sebuah konfrontasi langsung antara Polandia, Belarusia, dan Rusia.
“Dalam hal ini, kelompok sekutu akan memberikan respons yang tepat untuk mencegah ancaman yang berasal dari ambisi jahat pemerintah Polandia. Tindakan Polandia yang ceroboh, jika didukung secara gegabah oleh sekutu NATO-nya, mungkin mempunyai konsekuensi berbahaya yang luas bagi seluruh dunia dan kemudian Polandia akan berperan sebagai ‘hyena Eropa’ yang memicu PD 3,” tulis Medvedev dalam artikel tersebut.
Medvedev sebelumnya juga telah beberapa kali menyatakan sikap kerasnya terhadap Ukraina dan sekutunya. Ia secara terbuka menyatakan bahwa Rusia dapat menyerang anggota NATO yang memberikan dukungan kepada Ukraina. Pada Desember 2022, ia bahkan menyebut Ukraina sebagai “target militer yang sah.” Baru-baru ini, Medvedev juga menyatakan bahwa Rusia siap terlibat dalam konflik langsung dengan negara-negara anggota NATO.
Dalam artikel tersebut, Medvedev juga menuduh Polandia memiliki motif tersembunyi dalam mendukung Ukraina. Ia mengklaim bahwa negara tersebut hanya ingin memastikan dominasinya di atas negara-negara yang berada di antara Warsawa dan Moskow. Medvedev juga menyebut adanya “ambisi jahat” dari pemimpin di Polandia serta mengklaim bahwa anggota Uni Eropa memiliki “kebencian yang tidak disembunyikan” terhadap Polandia.
Pejabat Rusia tersebut juga menyampaikan sejarah singkat hubungan Rusia-Polandia selama bertahun-tahun sebelum meremehkan “ambisi jahat” para pemimpin di Warsawa serta mengkritik Uni Eropa yang menyebut pemerintah Polandia sebagai orang-orang jahat yang hanya menggunakan institusi mereka demi kepentingan mereka sendiri tanpa memberikan kontribusi apapun bagi keuangan Eropa.