Sebagai salah satu bank pelopor dengan layanan digital terlengkap saat ini, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) berhasil melanjutkan kinerja positif. Baik bisnis maupun operasional bank mencatat pertumbuhan signifikan. Hal ini didukung oleh semakin luasnya layanan perseroan.
Memasuki tahun ketiga transformasinya, BNC kini telah melayani berbagai kalangan nasabah, baik nasabah individu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), maupun korporasi seiring dengan semakin lengkapnya layanan dan produk yang tersedia di BNC. Masyarakat kini dapat menggunakan beragam layanan, mulai dari layanan pembayaran melalui QRIS sampai dengan transaksi bisnis dan payroll.
Per akhir September 2023, BNC mampu mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 15,30 triliun. Kinerja pendanaan tersebut meningkat 20,76% dibandingkan Rp 12,67 triliun per akhir September tahun lalu.
Dari sisi intermediasi, kinerja kredit BNC juga meningkat 22,73% dari Rp 8.93 triliun pada September 2022, menjadi Rp 10,96 triliun pada akhir triwulan tiga tahun ini. Kenaikan ini didorong oleh penyaluran kredit secara digital yang dilakukan oleh BNC dengan menggandeng mitra-mitra strategisnya.
Pertumbuhan tersebut mendorong kenaikan aset perseroan sebesar Rp19,45 triliun pada September 2023. Bertumbuh 21,58% bila dibandingkan posisi aset pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 15,99 triliun.
Pertumbuhan kinerja bisnis yang positif ini diwujudkan BNC dengan menerapkan pengelolaan layanan operasional perbankan yang efisien. Hal ini dilakukan antara lain melalui optimalisasi layanan transaksi perbankan digital serta penerapan digitalisasi pada proses bisnis. Ini membuat Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BNC yang terus mengalami penurunan, menjadi sebesar 116,91% di akhir kuartal III-2023. Posisi BOPO tersebut turun signifikan dari 130,97% pada September 2022.
Pencapaian positif lainnya adalah rasio Net Interest Margin (NIM) pada September 2023 yang berhasil naik menjadi 17,34% dari 12,74% di September 2022. Kenaikan NIM berdampak secara signifikan terhadap perolehan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) perseroan sebesar 102,86% dalam setahunan dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 2,21 triliun pada akhir September 2023.
Kinerja yang terus membaik membuat BNC mampu menurunkan kerugian menjadi Rp 566 miliar pada posisi September 2023, turun dari rugi sebesar Rp 601 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Manajemen perseroan pun optimistis akan semakin membaik hingga akhir tahun 2023.
” Tahun 2023 ini merupakan tahun di mana kinerja bisnis BNC bekerja dengan baik seiring dengan semakin lengkapnya layanan dan produk yang tersedia di BNC. Nasabah kini memiliki pilihan yang lebih luas dan dengan sendirinya menjadi lebih sering menggunakan layanan kami,” ujar Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Commerce, Aditya Windarwo dikutip Selasa (28/11/2023).
” Hal ini sesuai dengan yang kami harapkan dan karenanya Perseroan mampu melanjutkan pertumbuhan kinerjanya hingga akhir kuartal ketiga di tahun ini. Dengan semangat untuk memberikan neo experience, kami akan terus memperkenalkan layanan dan produk yang lebih beragam kedepannya sejalan dengan upaya kami menjadikan BNC sebagai bank dengan layanan digital pilihan utama bagi masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan keuangannya,” pungkasnya.