Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyinggung tentang pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela yang selama ini belum kunjung beroperasi. Menurutnya, pemilihan nama Abadi membuat proyek gas jumbo ini tidak kunjung selesai. Namun, ia mengungkapkan bahwa pengembangan Blok Masela sekarang sudah mulai menunjukkan kemajuan yang positif.
Dwi menyatakan bahwa pada akhir tahun lalu, beberapa keputusan penting telah membuat proyek Blok Masela kembali berjalan. Salah satunya adalah resmi hengkangnya Shell dari proyek tersebut dan digantikan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) bekerja sama dengan Petronas serta kick off Project Management Team (PMT) LNG Abadi Masela.
Dia pun berharap dengan tahapan-tahapan yang sudah dilalui tersebut, proyek Blok Masela dapat beroperasi pada tahun 2029, sedangkan sebelumnya diharapkan bisa beroperasi pada kuartal kedua 2027. Proyek ini ditargetkan dapat memproduksi gas sebanyak 1.600 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd serta 35.000 barel minyak per hari.