Lapangan Minyak Banyu Urip di Blok Cepu, yaitu Infilll Clastic Sumur B13 hari ini, Jumat (9/8/2024), telah memproduksi minyak perdananya hingga 13.300 barel per hari (bph).
Lapangan ini dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang diklaim akan meningkatkan produksi minyak Indonesia dan juga kontribusi terhadap pendapatan negara.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan bahwa proyek ini memerlukan investasi sebesar US$ 203,5 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun.
Potensi pendapatan negara dari produksi minyak tersebut juga dapat mencapai US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 33,6 triliun.
Dwi menekankan pentingnya menjaga produksi di Lapangan Minyak Banyu Urip agar tetap optimal karena Lapangan Banyu Urip merupakan kontributor kedua terbesar produksi minyak di Indonesia.
Setelah keberhasilan pengeboran sumur pertama, diharapkan pada kuartal 4 tahun 2024 akan ada sumur kedua yang akan memberikan tambahan produksi sebanyak 9.300 barel per hari.
Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall, juga menegaskan komitmen perusahaannya untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia dengan aman, andal, dan efisien.
Kedua sumur yang diperkirakan akan memberikan kontribusi produksi sebesar 9.285 barel per hari di tahun 2024.
Artikel lengkap dapat dibaca di link berikut: [Link artikel](https://cnbcindonesia.com/news/20240722084138-8-556483/h1-2024-sektor-migas-tanah-air-sumbang-penerimaan-negara-usd-76-m)
(Firda Dwi Muliawati/pgr)