Tangerang Pilih Jadi Lokasi Simulasi Makan Siang Gratis, Ini Alasannya

by -130 Views

Pemerintah mengadakan simulasi makan siang gratis ala Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Tangerang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemilihan daerah ini sebagai lokasi simulasi.

Airlangga mengatakan bahwa awalnya Pemerintah Kabupaten Tangerang mengajukan diri menjadi lokasi simulasi. Pemerintah setuju karena Tangerang memiliki tipologi yang beragam, seperti perkotaan, pedesaan, dan pesisir.

“Di Kabupaten Tangerang terdapat sekolah dengan 3 tipologi nasional, yaitu di perkotaan, pedesaan, dan pesisir, sehingga cocok untuk proyek pilot,” kata Airlangga di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2/2024).

SMP Negeri 2 Curug dipilih sebagai lokasi simulasi tersebut.

Selain itu, Airlangga menyebut bahwa pemerintah Kabupaten Tangerang juga bersedia menyediakan anggaran untuk program ini. Anggaran untuk pelaksanaan simulasi ini berasal dari anggaran program yang sudah ada di Tangerang, yaitu Anak Sehat Sejahtera (Aksara).

“Dana berasal dari dinas, bukan dari APBN. Ini adalah program relawan, bagi siapa saja yang ingin mencoba program ini lebih dulu dipersilahkan,” katanya.

Dia berharap pemerintah dapat belajar dari hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi selama simulasi ini. Dengan demikian, program makan siang gratis yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 dapat berjalan lancar. Dia juga berharap simulasi serupa akan dilakukan pada kesempatan berikutnya.

“Simulasi ini menjadi laboratorium mini Indonesia menuju program yang lebih besar,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah Presiden Joko Widodo sedang mempersiapkan program makan siang gratis untuk tahun 2025. Makan siang gratis merupakan program unggulan dari calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang unggul dalam berbagai versi quick count Pemilihan Presiden 2024.

Ada beberapa aspek dalam program makan siang gratis yang sudah disepakati, seperti anggaran makan siang sebesar Rp 15.000 per anak. Program ini juga akan dilaksanakan secara bertahap baik dari segi jumlah penerima maupun daerah sasaran program.