Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa sektor industri belum pulih dari masa Pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan oleh masalah struktural dan masih belum membaiknya aktivitas bisnis akibat tekanan ekonomi global.
Kepala Departemen Riset Industri dan Regional Bank Mandiri, Dendi Ramdani, mengatakan bahwa sektor-sektor tersebut termasuk industri angkutan udara, tekstil, produk tekstil, furnitur, pengilangan migas dan batu bara, gas, industri karet, dan tanaman pangan.
Dendi menyebutkan bahwa rasio pemulihan untuk sektor angkutan udara pada kuartal I-2024 dibandingkan dengan kuartal IV-2019 baru mencapai 93,6%. Hal ini disebabkan oleh tingkat keterisian bangku yang belum pulih akibat harga tiket yang terlalu mahal.
Untuk industri tekstil dan produk tekstil serta furnitur, rasio pemulihannya masing-masing baru mencapai 98,8% dan 97,4%. Masalah pada sektor-sektor ini disebabkan oleh lambatnya pemulihan pertumbuhan ekonomi global yang menyebabkan penurunan kinerja ekspor.
Sementara itu, sektor pengilangan migas dan batu bara memiliki rasio pemulihan sebesar 96,2%, sedangkan sektor gas baru mencapai 96,1%. Dendi berpendapat bahwa ini lebih disebabkan oleh alasan alami karena cadangan mengalami penurunan.
Industri karet memiliki pemulihan lambat dengan rasio hanya 87,2%, disusul pertambangan migas dan panas bumi (82,5%), serta tanaman pangan yang pemulihannya paling lambat dengan rasio hanya 73,6%. Menurut Dendi, industri karet terus menghadapi tekanan karena produksinya tidak berkembang akibat alih fungsi ke perkebunan kelapa sawit.
Dendi menyimpulkan bahwa sektor-sektor tersebut masih berjuang dengan berbagai tantangan meskipun ada beberapa tanda pemulihan. Permasalahan struktural dan tekanan eksternal menjadi faktor utama yang menghambat pemulihan sektor industri tersebut.