Layanan penerbangan dan kereta api di ibu kota India, New Delhi, terganggu pada Selasa (26/12/2023) pagi waktu setempat. Ini terjadi akibat munculnya lapisan kabut tebal menyelimuti wilayah tersebut, mengurangi jarak pandang hingga hampir 50 meter (164 kaki) di beberapa wilayah.
“Kabut yang sangat tebal terlihat di kota tersebut, yang suhunya hanya 9 derajat Celcius (48 derajat Fahrenheit),” kata departemen cuaca India, seperti dikutip Reuters.
Departemen cuaca tersebut menambahkan bahwa “kabut tebal hingga sangat tebal” kemungkinan terjadi pada dini hari di beberapa daerah sampai hari Rabu besok.
Departemen cuaca itu juga menambahkan kabut tebal mengandung partikel dan polutan lainnya, menurut yang memperingatkan dampaknya terhadap kesehatan 20 juta penduduk kota tersebut.
Menurut situs web Dewan Pengendalian Polusi Pusat, indeks kualitas udara New Delhi mencapai 376 pada Selasa pagi, dinilai “sangat buruk”. Level 0 hingga 50 dianggap baik.
Menurut kantor berita India ANI, setidaknya 30 penerbangan yang mendarat di atau berangkat dari bandara Delhi, termasuk rute internasional, mengalami penundaan karena kabut tebal. Laporan itu juga mengatakan sekitar 14 kereta api yang melakukan perjalanan di sepanjang rute di India Utara juga terkena dampak serupa.
” Sementara pendaratan dan lepas landas terus berlanjut di Bandara Delhi, penerbangan yang tidak mematuhi CAT III mungkin akan terkena dampaknya,” kata bandara Internasional Indira Gandhi di platform media sosial X.
CAT III adalah sistem navigasi yang memungkinkan pesawat mendarat meski jarak pandang rendah.
Maskapai penerbangan seperti SpiceJet India juga melalui media sosial memperingatkan penumpang bahwa keberangkatan dan kedatangan dari New Delhi mungkin terpengaruh “karena cuaca buruk”.
Daerah lain di India Utara, termasuk negara bagian Punjab dan Uttar Pradesh, melaporkan kondisi cuaca serupa pada Selasa pagi, dengan suhu berkisar antara 6 derajat Celcius dan 10 derajat Celsius di sebagian besar wilayah.