Roket Al-Qassam Terlihat Menyerang Israel, Membombardir Tel Aviv

by -158 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Hamas dilaporkan meluncurkan roket ke Israel, Minggu waktu setempat. Serangan itu merupakan pertama kali dilakukan kelompok pejuang Palestina tersebut, pasca meletusnya perang di Gaza Oktober 2023.

Al-Jazeera menulis setidaknya delapan roket ditembakkan dari Gaza dan menargetkan Israel tengah, termasuk Tel Aviv. Serangan itu memicu sirene berbunyi di 30 wilayah Israel untuk pertama kali dalam beberapa bulan.

Mengutip laman yang sama, sayap Hamas, Brigade Al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka mengumumkan di Telegram bahwa roket-roket tersebut diluncurkan sebagai tanggapan atas pembantaian Zionis terhadap warga sipil.

“TV Al-Aqsa yang juga berafiliasi dengan Hamas mengatakan roket-roket itu diluncurkan dari Jalur Gaza,” ujar laman itu dikutip Senin (27/5/2024).

Mengutip sejumlah video di laman Twitter terlihat beberapa penampakan ledakan di Israel yang diyakini berasal dari roket Hamas. Berikut di antaranya, diambil dari laman Turki TRTWorld:

Militer Israel sendiri mengklaim serangan diluncurkan dari Rafah Selatan, 100 km dari Tel Aviv, di mana pasukan Benjamin Netanyahu terus melakukan serangan darat meski ada perintah penghentian operasi dari Mahakamah Internasional (ICJ). Israel mengklaim sistem pertahanan mereka mencegat beberapa roket.

Serangan Hamas terbaru ini menimbulkan beberapa korban luka. Namun tidak dijelaskan secara detil jumlahnya.

Sementara itu, serangan terbaru Hamas ini menimbulkan pertanyaan tentang operasi militer Israel di Rafah. Sebelumnya, Israel yang agresif menyerang Rafah mengaku memegang kendali dan telah membersihkan wilayah tersebut dari Hamas.

“Namun tiba-tiba kita melihat rentetan roket ditembakkan dari daerah tersebut, menimbulkan pertanyaan tentang klaim Israel bahwa mereka telah membersihkan daerah tersebut dari pejuang Hamas,” ujar jurnalis Al-Jazeera yang meliput peperangan itu, Hani Mahmoud.

“Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa selama 24 jam sebelumnya mereka telah menghancurkan lebih dari 50 target teror di Jalur Gaza,” tambah Mahmoud.

Di Jabalia, di Gaza utara, tentara menggerebek sebuah gudang senjata yang terletak di dalam sebuah sekolah tempat tentara menemukan puluhan komponen roket dan senjata.

Sementara itu, analis politik Israel menilai serangan roket Hamas terhadap Israel akan mendorong Benjamin Netanyahu untuk semakin “berperan sebagai korban”.

Netanyahu mungkin akan membuat argumen menentang keputusan ICJ untuk menghentikan operasi militer di Rafah, dengan mengatakan bahwa hal itu diperlukan untuk menjamin keselamatan warga sipil Israel dalam menghadapi serangan semacam itu.

“Serangan itu bisa membuat Netanyahu percaya bahwa dia punya alasan untuk menyerang lebih jauh ke Rafah sampai, seperti yang dia janjikan, kemenangan total,” kata pengamat politik Timur Tengah Akiva Eldar.

Setidaknya 35.984 orang telah tewas dalam perang di Gaza. Mereka kebanyakan terdiri dari anak-anak dan perempuan.

Israel melancarkan perang setelah pejuang pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menyandera lebih dari 250 orang dan membunuh sedikitnya 1.139 orang. Hamas mengatakan serangan tersebut merupakan balasan penyerbuan Masjid Al-Aqsa di awal 2023, pendudukan Israel serta pendirian paksa pemukiman Yahudi.