Apakah Perdamaian Gaza, Israel, dan Hamas Akan Segera Terwujud? Update Terbaru Gencatan Senjata

by -59 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Pembicaraan gencatan senjata Gaza kembali dilakukan pada Kamis di Kairo, Mesir. Negosiator Israel dilaporkan turun dalam pembicaraan tersebut.

Dalam update AFP, Jumat (23/8/2024), setidaknya ada dua perwakilan Israel yang hadir, yaitu Kepala Badan mata-mata Israel Mossad, David Barnea, dan kepala dinas keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, Ronen Bar.

“Mereka berada di ibu kota Mesir dan sedang berunding untuk memajukan kesepakatan pembebasan sandera,” kata juru bicara pemerintah Israel, Omer Dostri. Perlu diketahui, ini adalah pembicaraan terbaru setelah proposal gencatan senjata yang langsung diarahkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di bulan Juli ditolak oleh Israel meskipun disetujui oleh Hamas. Proposal saat ini juga didorong oleh Washington dan diumumkan sejak seminggu lalu dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Israel, Mesir, dan Qatar.

Meskipun begitu, belum ada tanda-tanda perdamaian dari kedua belah pihak. Menurut sumber yang dikutip oleh AFP, titik kritis ada pada “keengganan Israel menarik militernya secara keseluruhan dari Gaza” sesuai dengan permintaan Hamas.

Netanyahu diketahui menolak usulan tersebut. Dia mengatakan bahwa pihaknya ingin mengendalikan Koridor Philadelphia, yang membatasi Gaza dengan Mesir, termasuk persimpangan Netzarim, yang terletak di titik strategis antara Gaza utara dan selatan.

“Netanyahu menyatakan bahwa Israel harus mengendalikan perbatasan wilayah Palestina dengan Mesir,” kata kantornya. “Netanyahu bersikeras bahwa Israel harus mengendalikan Koridor Philadelphia untuk mencegah Hamas bersenjata,” tambahnya.

Sikap Israel ini sebenarnya menjadi tamparan bagi AS. Sebelumnya, Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa Israel telah setuju dengan proposal mereka dan menyatakan bahwa tidak ada wilayah Gaza yang akan diduduki oleh Israel.

Selama kunjungan regionalnya, Blinken menyatakan bahwa Netanyahu telah menerima proposal penghubung AS untuk gencatan senjata yang “sangat jelas mengenai jadwal dan lokasi” penarikan Israel. Dia juga mengatakan bahwa Washington “tidak akan menerima pendudukan jangka panjang Gaza oleh Israel.”

Surat kabar Israel Yediot Aharonot, mengutip “pejabat yang mengetahui negosiasi tersebut” melaporkan bahwa Blinken membuat kesalahan dalam pernyataannya tentang penerimaan proposal Netanyahu. Singkatnya, Blinken pulang tanpa adanya terobosan dari kunjungannya terakhir ke Timur Tengah yang bertujuan untuk menyelesaikan gencatan senjata.

Sementara itu, dalam pernyataan terbaru, Hamas mengatakan bahwa Netanyahu begitu gigih dengan keinginan untuk menduduki Koridor Philadelphia dan persimpangan Netzarim, dan belum ada tanda-tanda bahwa keduanya akan berdamai.

Di sisi lain, Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, mengatakan bahwa “lima mayat ditarik dari bawah reruntuhan” sebuah rumah di Khan Yunis, kota utama Gaza selatan. Hingga Kamis, pemboman oleh Israel masih berlanjut.

“Pemboman belum berhenti,” kata Tahani Abu Sherbi, seorang ibu empat anak berusia 32 tahun di Gaza tengah. “Meskipun Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk daerah tersebut, kami memutuskan untuk tidak pindah meskipun ada bahaya,” tambahnya. “Kami sudah lelah dengan pengungsian.”

Para saksi melaporkan bahwa mereka melihat penembakan keras oleh Israel di Khan Yunis dan serangan udara di Gaza selatan dan tengah. Sementara itu, militer mengatakan bahwa pasukan Israel sedang meningkatkan operasi di sekitar Khan Yunis dan Deir al-Balah yang lebih jauh ke utara.

Perang Israel telah menewaskan 40.265 warga Palestina di Gaza, dengan korban banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

(sef/sef)