Sindiran Eks Ketua MK terhadap Politik Dinasti di Hadapan Prabowo

by -178 Views
Sindiran Eks Ketua MK terhadap Politik Dinasti di Hadapan Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia – Jimly Asshiddiqie membahas politik dinasti menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008 ini menyatakan bahwa Indonesia adalah negara republik namun dalam praktik politiknya seperti menggunakan sistem feodal.

Hal tersebut disampaikan Jimly di hadapan peserta Silaturahmi Kerja Nasional (Silatnas) ICMI dan Prabowo Subianto, calon presiden pada Pilpres 2024.

Seperti yang diketahui, Prabowo akan berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka pada kontestasi politik tahun depan. Gibran, putra sulung Presiden Jokowi yang berusia 36 tahun, mencalonkan diri sebagai cawapres setelah keputusan MK mengenai batas minimum umur capres dan cawapres.

Sebelumnya, UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu menyatakan usia minimum capres dan cawapres adalah 40 tahun. Namun kemudian MK membolehkan capres dan cawapres berusia kurang dari 40 tahun, asalkan pernah atau sedang menjadi pejabat negara.

Jimly mengatakan bahwa Inggris adalah negara berbentuk kerajaan tetapi menerapkan politik seperti negara republik. “Nah, saya bilang kalian ini bagian dari kerajaan tapi perilakunya republik sehingga mudah bagi Anda berubah jadi republik. Indonesia tidak begitu saya bilang, Indonesia itu republik tapi kelakuannya kerajaan,” kata Jimly.

Sebagai orang berintelektual, kata Jimly, seharusnya melihat secara objektif sebagai fenomena. “Itu menjelaskan semua partai mengalami pembiruan darah, bukan cuman satu semuanya. Jadi kita tidak menyalahkan partai A, partai B, tidak bisa. Tapi kita harus melihat sebagai fenomena yang harus dicarikan solusinya jangka panjangnya. Bukan salih menyalahkan,” ungkapnya.

Jimly juga menyebutkan bahwa feodalisme kemudian mengarah kepada politik dinasti. “Tidak usah saya sebut partainya, kalian sudah paham,” sambungnya.

Sebelumnya Prabowo menyebut politik dinasti merupakan suatu hal yang wajar dan terjadi di sejumlah partai politik termasuk PDIP. Pernyataan itu Prabowo sampaikan usai menghadiri acara deklarasi arah koalisi Pilpres PSI di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (24/10).

(Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia dengan judul “Ramai Soal Dinasti Politik Jokowi, Ini Kata Prabowo”)