Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengklaim bahwa proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall dapat menyelamatkan 50 juta jiwa, terutama di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa. Hal ini dikemukakannya dalam Seminar Nasional Giant Sea Wall di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Menurutnya, pulau Jawa adalah pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan menyelamatkan wilayah Pantura Jawa, pertumbuhan ekonomi akan didorong, serta kualitas hidup masyarakat akan meningkat. Proyek ini telah dibahas selama belasan tahun dan menurut Prabowo, jika terus tertunda akan merugikan negara secara keseluruhan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pembiayaan proyek tersebut akan dilakukan melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Pantura Jawa menyumbang sekitar 20,7% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia melalui kegiatan industri, perikanan, transportasi, dan pariwisata. Wilayah ini juga ditempati oleh lebih dari 50 juta jiwa.
Kondisi padat penduduk dan aktivitas ekonomi yang kuat menjadikan Pantura Jawa menghadapi ancaman penurunan permukaan tanah serta kenaikan permukaan air laut serta fenomena banjir Rob. Airlangga Hartarto menekankan pentingnya proyek Giant Sea Wall mengingat estimasi kerugian ekonomi secara langsung akibat banjir tahunan di Pesisir Jakarta mencapai Rp 2,1 triliun per tahun.
Selain itu, proyek ini diharapkan membuka peluang pengembangan proyek-proyek lain secara masif dan transformatif.
