Pekan ini, sidang perdana sengketa atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2024 (pilpres) digelar di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta. Media asing ramai-ramai menyoroti hal ini, termasuk Reuters yang menulis artikel berjudul ‘Indonesia’s losing candidates urge court to disqualify president-elect’ pada Rabu (27/3/2024).
Media tersebut menyoroti dua kandidat presiden, yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, yang menyebut kemenangan Prabowo terbantu oleh tekanan terhadap pejabat daerah dari pemerintahan yang partisan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggunakan bantuan sosial sebagai alat politik. Anies mengkhawatirkan potensi negara kembali ke masa lalu yang otoriter, sementara Ganjar menyoroti partisipasi Gibran Rakabuming Raka, yang berusia 37 tahun, dalam pemilu meskipun persyaratan usia minimal bagi calon presiden dan wakil presiden adalah 40 tahun.
Associated Press (AP News) juga melaporkan berita yang serupa dengan judul ‘Indonesia’s top court begins hearing election appeals of 2 losing candidates who want a revote’. Gugatan Anies menyebut adanya penyimpangan sebelum, saat, dan setelah pemilu yang berujung pada kemenangan Prabowo.
Anwar Usman, ketua Mahkamah Konstitusi yang mengesahkan pengecualian persyaratan usia bagi Gibran, adalah saudara ipar Jokowi. Panel etika memaksa Anwar untuk mundur karena gagal mengundurkan diri dan melakukan perubahan pada persyaratan pencalonan secara mendadak, namun ia diizinkan tetap berada di pengadilan selama tidak berpartisipasi dalam kasus terkait pemilu.
Anies dan Ganjar masing-masing mengajukan pengaduan ke Mahkamah Konstitusi pada tanggal 21 Maret dan 23 Maret setelah hasil pemilu resmi diumumkan.
