Produksi Minyak Menurun, Ladang Minyak Besar Indonesia Akan Bor 7 Sumur

by -161 Views
Produksi Minyak Menurun, Ladang Minyak Besar Indonesia Akan Bor 7 Sumur

SKK Migas Ungkap Rencana Bor 7 Sumur Baru di Lapangan Banyu Urip Cepu

Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 mendatang, Lapangan Banyu Urip, Cepu akan melakukan pengeboran sebanyak 7 sumur baru. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan penurunan produksi minyak belakangan ini.

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo mengungkapkan bahwa saat ini Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mengalami penurunan produksi, yang saat ini berada di level 140.000-an barel per hari.

Untuk menjaga produksi minyak tetap tinggi, pihaknya mengatakan akan melakukan pengeboran 7 sumur di lapangan tersebut. “Adanya pemboran 7 sumur mulai awal tahun depan adalah upaya untuk menjaga produksi Lapangan Banyu Urip tetap tinggi,” jelas Wahju kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (9/11/2023).

Wahju juga menyatakan bahwa penurunan tersebut dapat terus terjadi setelah lapangan minyak melewati masa jayanya. Oleh karena itu, pengeboran sumber minyak baru perlu dilakukan untuk mempertahankan tingkat produksi minyak.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan bahwa saat ini porsi gas di Lapangan Banyu Urip sudah cukup tinggi dan lapangan tersebut juga sudah memasuki masa penurunan produksi. “Banyu Urip sudah masuk ke fase decline, dan porsi gasnya sudah cukup tinggi,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).

Dwi menyatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan produksi dengan mengembangkan lapangan yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu dengan menambahkan sumur pengembangan dan memonetisasi gas yang terkandung. “Selain itu, saat ini juga sedang dalam persiapan kegiatan eksplorasi di clastic reservoir,” tambahnya.

Sebelumnya, Dwi menyadari bahwa Blok Cepu saat ini mengalami penurunan produksi secara ilmiah atau natural decline.

Oleh sebab itu, dengan adanya rencana pengeboran tujuh sumur di Lapangan Banyu Urip, diharapkan produksi Blok Cepu kembali menyalip Blok Rokan yang saat ini menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia.

“Sekarang itu 157 ribu bph produksinya dan dengan potensi yang dua infill sama clastic tadi itu ada kenaikan sekitar 18 ribu, jadi nanti tentu akan kembali nomor satu,” ungkap Dwi.

Rencana pengeboran tujuh sumur tersebut akan dimulai pada tahun depan. Pengeboran ini meliputi lima sumur infill dan dua sumur eksplorasi clastic.

Produksi minyak di Indonesia terus menurun. Per 4 November 2023, Kementerian ESDM mencatat produksi minyak di Indonesia sebesar 571.280 bph, atau 86,5% dari target produksi minyak di tahun 2023 sebesar 660.000 bph.

Selain itu, hingga September 2023, produksi minyak mencapai 608,6 ribu barel per hari. Sedangkan per 31 Oktober 2023, Kementerian ESDM mencatat produksi minyak 582,69 ribu bph.

Artikel Selanjutnya
Wow! 27% Minyak Pertamina dari Lapangan Luar Negeri

(pgr/pgr)